Heboh! Proyek Kereta Cepat Saudi 15x Lebih Panjang dari WHOOSH, Tapi Harganya Sama!

- Jumat, 24 Oktober 2025 | 00:00 WIB
Heboh! Proyek Kereta Cepat Saudi 15x Lebih Panjang dari WHOOSH, Tapi Harganya Sama!

Pemerintah Indonesia memilih proposal China yang dianggap lebih cepat dengan janji "tanpa jaminan APBN", meskipun pada akhirnya janji ini terbukti tidak sesuai realitas. Berbagai kendala muncul selama konstruksi, termasuk keterlambatan, masalah pembebasan lahan, dan kesalahan teknis dalam pembangunan terowongan yang turut menyumbang pada pembengkakan biaya.

Di sisi lain, proyek Jeddah-Riyadh dikelola oleh Saudi Railway Company (SAR) yang dikenal dengan efisiensi dan pengawasan internal ketat. Setiap fase proyek diaudit secara independen, berbeda dengan di Indonesia dimana audit proyek KCJB lebih sering menjadi bahan perdebatan politik.

Gengsi Nasional vs Kebutuhan Riil

Pemerintah kerap mempromosikan kereta cepat sebagai lambang kemajuan peradaban. Namun pertanyaan mendasar perlu diajukan: apakah kemajuan semata diukur dari kecepatan kereta, atau dari kemampuan negara mengelola anggaran publik secara efisien?

Proyek ini tidak hanya mahal secara finansial, tetapi juga secara moral. KCJB menjadi cerminan bagaimana kebijakan publik lebih didorong oleh pertimbangan pencitraan daripada kebutuhan riil masyarakat. Sementara Arab Saudi membangun kereta cepat untuk memperkuat konektivitas ekonomi dan mobilitas jemaah umrah-haji antara dua kota suci, Indonesia membangun kereta cepat untuk menghubungkan dua kota yang sudah memiliki akses tol dan kereta eksisting dengan jarak tempuh hanya 2,5 jam.

Pelajaran dari Arab Saudi untuk Indonesia

Perbandingan ini bukan sekadar tentang angka, tetapi merupakan cerminan bahwa kemajuan sesungguhnya tidak lahir dari besarnya proyek, melainkan dari tata kelola yang baik. Arab Saudi menunjukkan bahwa modernisasi dapat berjalan efisien dengan perencanaan matang, integritas tinggi, dan fokus pada hasil nyata.

Indonesia perlu belajar bukan hanya dari aspek teknologi, tetapi terutama dari mindset pengelolaan proyek infrastruktur. Infrastruktur sejati bukan sekadar tentang beton dan rel baja, tetapi tentang sistem yang jujur, efisien, dan benar-benar berpihak pada kepentingan publik.

Sumber: Kereta Cepat, Akal yang Lambat: Di Saudi Rp75 Miliar/km, Whoosh Rp991 Miliar/km, 13 Kali Lipat Lebih Mahal

Halaman:

Komentar