Projo Dukung KPK Usut Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta & Dampaknya

- Kamis, 30 Oktober 2025 | 02:25 WIB
Projo Dukung KPK Usut Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Fakta & Dampaknya

Ia menegaskan bahwa Whoosh merupakan simbol lompatan peradaban dan visi jauh ke depan. Kita sebagai negara berkembang bisa loh melakukan inovasi yang lompatan yang luar biasa, modernitas yang begitu melompat. Sekali lagi kereta cepat Whoosh ini bukan beban, bukan beban, tetapi bukti bahwa mimpi besar kita bisa wujudkan tanpa membebani rakyat, pungkas Freddy.

Perkembangan Penyelidikan KPK

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan mark up proyek Whoosh. Proses penyelidikan yang telah berjalan sejak awal 2025 masih berlangsung. Kami pastikan, KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai, memperjelas, dan membuat terang dari perkara ini, jelas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Budi memastikan bahwa sejauh ini tidak ada kendala dalam proses penyelidikan dan meminta publik untuk mempercayai proses hukum yang sedang berjalan.

Mahfud MD Siap Dipanggil KPK

Dugaan mark up proyek Whoosh sebelumnya sempat disinggung oleh mantan Menko Polhukam, Mahfud MD. Dalam sebuah video di kanal YouTube-nya, Mahfud menyatakan curiga adanya indikasi mark up anggaran. Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu 52 juta US dolar. Tapi, di China sendiri hitungannya hanya 17 sampai 18 juta US dolar. Jadi naik tiga kali lipat kan. Ini yang menaikkan siapa? Uangnya ke mana? tanyanya.

Meski tidak berniat melapor secara sukarela, Mahfud menyatakan kesediaannya untuk dipanggil KPK guna kebutuhan pemeriksaan. Saya siap dipanggil, kalau dipanggil saya akan datang, katanya di Yogyakarta, Minggu (26/10/2025).

Mahfud juga menilai bahwa beban utang proyek Whoosh yang besar memerlukan negosiasi dengan pemerintah China.

Halaman:

Komentar