Gus Ipul menjelaskan bahwa nama-nama yang diusulkan Kementerian Sosial berasal dari usulan pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota hingga provinsi. Setiap calon telah melalui proses pengkajian mendalam dan dinyatakan memenuhi syarat formal sebelum diusulkan ke Dewan Gelar.
Di tingkat pusat, Kementerian Sosial membentuk Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Pahlawan yang beranggotakan sejarawan, tokoh agama, akademisi, dan perwakilan kementerian. Tim ini melakukan diskusi berulang kali untuk memastikan kelayakan setiap calon.
Soeharto Kembali Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional
Salah satu nama yang ramai diperbincangkan publik adalah mantan Presiden ke-2 RI Soeharto. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa status Pahlawan Nasional terbuka bagi siapa pun yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Menurut Agus Jabo, usulan gelar untuk Soeharto berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan bukan merupakan pengajuan pertama. Sebelumnya, nama Soeharto pernah diusulkan pada tahun 2010 masa pemerintahan Presiden SBY dan tahun 2015 di era Presiden Jokowi.
Proses penetapan Pahlawan Nasional tahun 2025 kini memasuki tahap final menuju pengumuman resmi yang diputuskan Presiden Prabowo Subianto.
Artikel Terkait
Hasil Piala Dunia U-17 2025: Qatar Kalah, Jepang Menang, dan Skor Lengkap 8 Laga
Hyundai Siap Bangun Pabrik dan Danai Mobil Nasional Prabowo
Kemenperin Ganti Patokan, IKI Jadi Indikator Baru Kinerja Manufaktur 2025
3 Jalur Alternatif ke Bojonegoro 2024: Rute Tercepat Hindari Macet