Menurutnya, dengan APBD Rp 2,2 Triliun, PAD Rp 1,4 miliar, ditambah SDA luar biasa, untuk menurunkan angka kemiskinan masih sangat memungkinkan.
"Dilihat dri garis kemiskinan, ada 16 persen warga miskin, 34,2 persen rawan miskin. Rawan miskin ini yang perlu antisipasi, jika tidak angka kemiskinan akan semakin tinggi," katanya, Rabu (5/10/2022).
Dikatakan, untuk mengentaskannya, harus ada evaluasi data dengan melakukan pemetaan dan karakteristik jumlah kemiskinan di tiap wilayah.
Baca Juga: Perjuangan Menurunkan Angka Kemiskinan Ekstrem: Analisis Penurunan Tujuh Persen di Sabu Raijua
Lalu di grup berdasarkan tingkat kemampuan, apakah fakir miskin, tidak ada pekerjaan.
Bagi UMKM apa karena usaha tidak berkembang. Untuk sektor lain, apa karena tidak ada sarpras dan tidak terarah.
"Target dua tahun turunkan 7 persen kemiskinan, bisa dilakukan. Jika dari 68 ribu orang miskin itu tercatat 5012 Kepala Keluarga.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kobaran.com
Artikel Terkait
Insanul Fahmi Akui Sudah Menikah dengan Inara Rusli, Ini Bukti dan Kronologinya
Fakta Lengkap Pembunuhan Alvaro Kiano oleh Alex Iskandar: Motif, Kronologi, dan Foto Pelaku
TNI AL Gagalkan Pengiriman Nikel Ilegal di Konawe Utara, Ini Modus Pelanggarannya
Download Snack Video Tanpa Watermark: GetSnackVideo Solusi Tercepat 2024