"Sebagian batuan telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," jelas Wahid dikutip dari laman esdm.go.id, Senin 1 januari 2024.
Selanjutnya, Wafiq juga menambahkan bahwa morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan rombakan gunung api.
Ini juga telah mengalami pelapukan sehingga memunculkan potensi gerakan tanah yang bisa dipicu oleh goncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Baca Juga: Update Gempa Sumedang: Rumah Rusak hingga RSUD Sumedang Buka Tenda Darurat
Namun, gempa bumi yang terjadi di Sumedang ini diyakini tidak akan menimbulkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi berada di darat.
Akibat dari gempa bumi ini menimbulkan kerusakan rumah penduduk di Kampung Babakan Hurip, Kelurahan Kotakaler, kampung Rancapurut, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, dan juga Kecamatan Sumedang Selatan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ayojakarta.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA