Kurangnya stimulus bahasa, interaksi yang terbatas dengan orang dewasa, atau kurangnya pendukung untuk pembelajaran bahasa dapat menjadi penyebab speech delay.
Faktor kesehatan juga dapat berkontribusi pada speech delay pada anak. Misalnya, gangguan pendengaran atau gangguan perkembangan fisik seperti keterbatasan motorik pada organ bicara seperti lidah atau bibir dapat menyulitkan anak untuk menghasilkan suara dengan benar.
Baca Juga: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Speech Delay di Rumah
Penyakit seperti otitis media (infeksi telinga) juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran, yang dapat mempengaruhi perkembangan berbicara.
Gangguan perkembangan lainnya, seperti gangguan spektrum autis atau gangguan perkembangan bahasa, juga dapat menjadi penyebab speech delay. Anak dengan gangguan ini mungkin mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami bahasa.
Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda speech delay pada anak mereka, seperti ketidakmampuan mengucapkan kata-kata tertentu, kesulitan membentuk kalimat, atau kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Jika dicurigai adanya speech delay, konsultasi dengan dokter atau spesialis perkembangan anak dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya dan merancang program intervensi yang sesuai.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: health.indozone.id
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA