Saat ini, musala Ar-Rahmah sudah bekerja sama dengan Nihon Madani yang membantu kegiatan, seperti menerjemahkan materi kajian ke dalam bahasa Jepang agar menjamah lebih banyak warga negeri sakura itu.
Terkait tantangan yang dihadapi, dia mengaku selama ini selalu ada saja pihak-pihak yang membantu baik itu untuk terlibat dalam kegiatan maupun biaya operasional.
“Alhamdulillah saya sendiri merasakan Allah yang mencukupkan rezeki. Kayak waktu itu mau pasang AC, ada teman datang dari Amerika, dia liburan di sini. Dia ikut menyumbang, saya belum membuka amplopnya. Ketika dibuka jumlahnya pas sesuai yang dibutuhkan,” katanya.
Rieska berharap ke depannya semakin banyak orang yang tahu tentang keberadaan musala Ar-Rahmah dan turut memakmurkan ataupun membantu berbagai kegiatan.
“Harapan kami, kalau tempat ini digunakan banyak orang yang bersujud kepada Allah dan mendapat manfaat serta kebaikan, mudah-mudahan itu bisa menjadi syiar kita untuk dakwah di Jepang,” katanya.
Salah satu jamaah, Wahdaniah, mengikuti berbagai kegiatan di musala Ar-Rahmah, mulai dari kajian, buka puasa bersama hingga salat berjamaah.
Ia merupakan perawat yang bekerja di Prefektur Gunma yang berjarak sekitar 166 kilometer dari musala tersebut.
“Kenapa saya datang jauh-jauh dari Gunma karena saya merasa menemukan keluarga baru di sini,” katanya.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Resesi Perumahan AS Mengancam, Sektor Ini Paling Terpukul Suku Bunga Tinggi
Kaget! Venue Piala Dunia U-17 2025 Ternyata Bukan Stadion Besar
Waspada Siklon Tropis BMKG: Potensi Hujan Ekstrem & Angin Kencang Ancam Pesisir Jawa-NTT
Jadwal Piala Dunia U-17 2025 Hari Ini: Qatar vs Italia, Argentina vs Belgia, Kapan Indonesia Main?