Sebagai informasi Ubaydillah sendiri merupakan tokoh yang diklaim golongan Ba’alawi sebagai datuk atau nenek moyang habib di Indonesia. Hingga kini garis keturunannya masih terus digunakan. Adapun, nama Ba’alawi diambil dari nama anak Ubaydillah yakni, Alawi.
“Dikatakan Alawi ini anak dari Ubaydillah, dan Ubaydillah ini disebut anak Ahmad bin Isa. Tapi manuskrip di abad kelima sampai kedelapan tidak ada yang mencatat (nama Alawi dan Ubaydillah),” terangnya.
Imad menduga manuskrip pada abad ke-9 yang ditulis oleh tokoh Ba’alawi, Ali Bin Abu Bakar As-Sakran merupakan hasil rekayasa.
“Karena pengakuan itu baru ada di abad ke-9, maka kemudian pengakuan mereka (Ba’alawi) sebagai keturunan nabi dimulai di abad ke-9. Hal itu dibangun sampai sekarang,” kata Imad.
“Bahkan, akhir-akhir ini orang yang mengatakan mereka (Ba’alawi) bukan keturunan Nabi Muhammad SAW dibilang orang aneh. Padahal, orang yang mengaku turunan nabi itu lah yang aneh,” pungkasnya.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA