"Tidak ada negara, kecuali Korea Utara yang telah melakukan uji coba nuklir di abad ini. Dengan secara bodoh mengumumkan niat untuk melanjutkan uji coba nuklir, dia akan memicu penolakan publik yang kuat dan bisa memicu reaksi berantai," kata Kimball.
Tidak Ada Dasar Teknis, Militer, atau Politik
Kimball menambahkan bahwa AS tidak memiliki alasan teknis, militer, atau politik yang kuat untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir. Dari sisi teknis, Badan Keamanan Nuklir Nasional AS membutuhkan setidaknya 36 bulan untuk mempersiapkan uji coba nuklir di bekas lokasi Nevada.
Alasan Trump dan Kekhawatiran Terhadap China
Dalam pernyataannya di Truth Social, Trump membenarkan perintah uji coba senjata nuklir dengan alasan bahwa negara lain juga melakukan hal serupa. Ini menunjukkan keinginan Trump untuk memastikan AS tidak tertinggal dalam perlombaan teknologi militer strategis.
Trump menegaskan Amerika masih menjadi negara dengan persenjataan nuklir terbesar di dunia, namun mengakui kekhawatiran bahwa China bisa menyusul dalam lima tahun ke depan. Saat diminta penjelasan rinci, Trump menolak berkomentar karena sedang berada di Korea Selatan untuk mengikuti KTT APEC.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Trump Perintahkan Uji Coba Nuklir AS Kembali & Dukung Korsel Bangun Kapal Selam Nuklir
3.379 Personel Dikerahkan, Sidang Hak Angket DPRD Pati 2025 Dijaga Ketat
SVLK Jamin Kayu Indonesia 100% Legal & Lestari, Ini Penjelasan Kemenhut
Laba Bersih BDMN Tembus Rp2,8 Triliun di Kuartal III 2025, NIM Tertahan di 6,9%