- Rusia memiliki 5.459 hulu ledak nuklir dengan 1.600 di antaranya aktif
- AS memiliki sekitar 5.550 hulu ledak nuklir dengan 3.800 di antaranya aktif
- China diperkirakan memiliki sekitar 600 hulu ledak nuklir
Sejarah Uji Coba Nuklir AS
AS terakhir kali meledakkan perangkat nuklir pada tahun 1992. Moratorium uji coba senjata nuklir pertama kali dikeluarkan oleh mantan Presiden George HW Bush setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Implikasi Kapal Selam Nuklir Korea Selatan
Dukungan AS untuk program kapal selam nuklir Korea Selatan akan menempatkan Seoul dalam kelompok elit negara yang memiliki teknologi ini, yang saat ini hanya mencakup AS, China, Rusia, Inggris, Prancis, dan India.
Kapal selam nuklir ini rencananya akan dibangun di Philadelphia, Pennsylvania, di mana perusahaan Korea Selatan, Hanwha, mengelola galangan kapal.
Revisi Perjanjian Energi Nuklir
Dalam pertemuan mereka, Lee Jae Myung mendesak Trump untuk merevisi perjanjian energi nuklir antara kedua negara. Revisi ini akan memberikan Seoul fleksibilitas lebih besar dalam pemrosesan ulang bahan bakar nuklir bekas dan pengayaan uranium.
Lee menekankan bahwa pemerintahnya hanya mencari bahan bakar nuklir untuk keperluan damai, bukan senjata. "Jika pasokan bahan bakar diizinkan, kami dapat membangun beberapa kapal selam yang dilengkapi senjata konvensional menggunakan teknologi kami sendiri," jelas Lee.
Artikel Terkait
OJK Perkuat Pengawasan Fintech & Digitalisasi Sektor Keuangan 2025
iNews Media Group FC Juara 3 Media Cup 2025, Sejarah Baru bagi Tim Underdog
Tarif JakLingko Akan Diberlakukan? Pramono Anung Buka Suara Soal Usulan Bayar Rp1.000
Cybercab Tesla Siap Debut di CIIE Shanghai, Pacu Pasar Robotaxi Asia-Pasifik