ALOWARTA.COM - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menekankan bahwa persaingan bukan untuk dijadikan sebagai permusuhan.
Hal ini menjadi pelajaran yang berharga bagi Prabowo saat menceritakan kilas balik cara berpolitiknya pada 2014 dan 2019 lalu.
"Saya mengerti kenapa dua kali kalah. Terus terang saja kala itu belum sampai kepada pemahaman saya yang sekarang," kenang Prabowo di acara pertemuan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Senin (22/1).
"Pencerahan itu terjadi waktu 2019 saya kalah," tambah Prabowo.
Saat itu, Prabowo merasa dirinya yang belum sampai pada pemahaman untuk meredam ego dalam suatu persaingan, begitu pula para pendukungnya.
"Di jalan Thamrin, ada pendukung saya teriak siap mati untuk saya," kata Prabowo.
Artikel Terkait
Miguel Oliveira Menikahi Adik Tiri: Fakta & Kisah Cinta Tak Biasa
Putri Kusuma Wardani Runner Up Hylo Open 2025, Kalah dari Mia Blichfeldt di Final
Sabar/Reza Runner Up Hylo Open 2025, Kalah dari Ganda Taiwan di Final
Janice Tjen Juara Chennai Open 2025, Cetak Sejarah Gelar WTA Pertama untuk Indonesia