Adi mengingatkan, sejak awal Projo dikenal sebagai relawan politik yang paling solid dan militan dalam mendukung Jokowi. Ia menyinggung sejumlah pernyataan Budi Arie di masa lalu yang menegaskan kedekatan total antara Projo dan Jokowi.
"Kalau merah kata Jokowi, merah pula kata Projo. Kalau putih kata Jokowi, putih juga kata Projo. Ini kan satu statement yang menegaskan bahwa sejak lama Projo mengidentifikasi dirinya dengan Jokowi," jelas Adi Prayitno.
Pilihan ke Gerindra dan Tafsir Politik
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia itu, wajar jika kemudian muncul berbagai tafsir dan spekulasi publik terkait arah politik Budi Arie. Sebab, saat ini partai yang dianggap paling dekat dengan Jokowi justru PSI.
"Karena itu, ketika Budi Arie memilih tertarik ke Gerindra dan bukan PSI, publik menilai ini sebagai langkah politik yang bisa dimaknai sebagai upaya untuk menjauh dari Jokowi," pungkas Adi Prayitno.
Keputusan politik Budi Arie Setiadi ini terus menjadi perbincangan hangat di kalangan politisi dan pengamat politik Indonesia, terutama dalam menyikapi dinamika koalisi partai politik menuju pemilihan umum mendatang.
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan