Said Didu Nilai Pernyataan Prabowo Soal Kasus Whoosh Berisiko, Bisa Dianggap Melindungi Pihak Terduga

- Rabu, 05 November 2025 | 11:50 WIB
Said Didu Nilai Pernyataan Prabowo Soal Kasus Whoosh Berisiko, Bisa Dianggap Melindungi Pihak Terduga

Pernyataan Prabowo Soal Kasus Whoosh Dinilai Berisiko, Said Didu: Bisa Dianggap Melindungi Pihak Terduga

Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyimpulkan tidak ada masalah dalam kasus dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) dinilai berisiko tinggi bagi stabilitas pemerintahan. Kritik ini disampaikan karena pernyataan tersebut tidak diimbangi dengan transparansi data ke publik.

Kritik Transparansi Proyek Kereta Cepat Whoosh

Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menyoroti hal ini dalam sebuah diskusi bertajuk "Skandal Whoosh: Pintu Masuk Bongkar Korupsi Jokowi" yang digelar di Kantor Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) pada Rabu, 5 November 2025.

"Pernyataan Pak Presiden itu yang membuat kita ini langsung mengambil kesimpulan, bahwa tidak ada masalah. Sementara proyek ini tidak pernah terbuka sama sekali," ujar Said Didu.

Ia mempertanyakan transparansi data beban keuangan BUMN dalam konsorsium dengan China melalui PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Menurutnya, ketiadaan keterbukaan inilah yang membuat pernyataan presiden terkesan tergesa-gesa.

Resiko Dituding Melindungi Pihak Terduga

Didu memperingatkan bahwa kesimpulan presiden dapat ditafsirkan masyarakat sebagai bentuk perlindungan terhadap pihak-pihak yang diduga melakukan markup dan korupsi dalam proyek kereta cepat tersebut.

"Jadi menurut saya, kesimpulan yang bisa ditafsirkan oleh masyarakat bahwa Pak Prabowo melindungi pihak-pihak yang diduga melakukan markup dan korupsi proyek kereta cepat, itu sangat berbahaya," tuturnya.

Halaman:

Komentar