Rocky Gerung Kritik Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Sejarah Bukan Permainan Survei
Penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, terus memicu polemik di kalangan publik. Pengamat politik Rocky Gerung memberikan pandangan kritisnya mengenai hal ini.
Disinformasi Sejarah dan Peran Algoritma Survei
Rocky Gerung berpendapat bahwa masyarakat saat ini mengalami disinformasi sejarah. Kondisi ini, menurutnya, dimanfaatkan oleh algoritma yang dijalankan oleh lembaga survei.
Ia menjelaskan bahwa publik yang bingung dengan informasi sejarah lalu dimanfaatkan. Ketidakpahaman ini kemudian dibenamkan ke dalam statistik. Hasilnya, bisa muncul angka setinggi 80 persen atau bahkan 100 persen yang seolah menyatakan bahwa gelar pahlawan nasional bisa ditentukan semata-mata oleh hasil survei.
Survei KedaiKopi dan Polemik Gelar Pahlawan
Pernyataan Rocky ini memiliki dasar. Sebelum penetapan gelar pada 10 November 2025, survei dari KedaiKopi menyatakan bahwa 80,7 persen masyarakat Indonesia setuju Soeharto diangkat sebagai pahlawan nasional.
Artikel Terkait
Rustam Effendi: Ijazah Jokowi Palsu dan Dibuat di Pasar Pramuka? Ini Faktanya
PP Himmah Dukung Roy Suryo Tersangka Kasus Ijazah Palsu Jokowi
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro