Baca Juga: Cafe live musik di Jakarta, alternatif tempat nongkrong sambil asyik Karaokean!
Hal ini menimbulkan keprihatinan di kalangan anggota partai yang menilai bahwa pertahanan negara seharusnya tidak dijadikan alat untuk mencapai ambisi politik personal.
Menurut Wakil Ketua Umum PAN, Drajad Wibowo, penggunaan data pertahanan dalam debat capres menunjukkan sikap yang kurang bijak.
Ia menekankan bahwa pertahanan negara bukanlah bahan yang seharusnya dipergunakan untuk mencari popularitas atau meraih dukungan politik.
Baca Juga: Nyentil Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Indonesia membutuhkan pemimpin arif dan bijaksana
Drajad Wibowo juga menyampaikan bahwa tindakan tersebut dapat merugikan kepentingan nasional dan menunjukkan bahwa capres yang bersangkutan mungkin belum memiliki kapasitas dan pemahaman yang cukup untuk memimpin negara.
Kriteria Kelayakan Capres Menurut PAN
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakartainsider.id
Artikel Terkait
Dugaan Markup Proyek Whoosh: Biaya Rp113 T Vs Kereta Saudi 10x Lebih Panjang!
Jokowi Buka Suara Soal Whoosh: Fokus Atasi Kemacetan, Tapi Bisakah Jawab Isu Markup Rp 52 Juta per Km?
Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi? Ini Fakta di Balik Pertanyaannya Soal Proyek Whoosh
Mark Up Whoosh & Projo: Politisasi Isu untuk Serang Jokowi Terungkap!