"Setelah diajukan ke Jakarta, PBNU secara lisan menyampaikan bahwasanya khusus di Riau ini saya masih dibutuhkan dan tetap menjabat, itu disampaikan oleh Sulaiman Tanjung selaku Wasekjen PBNU dan Korwil Riau," terang Rusli.
"Terbukti di saat saya menerima gelar Bapak Toleransi, saya di saat itu masih membawa nama PWNU Riau dan mendapat respon positif dan apresiasi dari PBNU dengan berbagai macam apresiasi dan pujian," tambahnya.
Lanjutnya lagi, "Kenapa disaat kita deklarasikan bahwasanya PWNU Riau mendukung Prabowo-Gibran, sekarang keluar bahasa carateker di bulan Desember 2023? Karena surat cuti saya belum juga keluar, maka saya juga masih tetap menjalankan tugas saya selaku Ketua PWNU Riau," tandas Rusli.
"Saya meminta agar PBNU konsisten, karena NU sepengetahuan saya adalah manut terhadap kyainya dan manut terhadap pemimpinnya baik secara tertulis maupun lisan," ungkap mantan anggota DPRD Riau itu.
'Kenapa kita melakukan Deklarasi Prabowo - Gibran, ini adalah keinginan para Kyai, pengurus hingga jajaran ke bawah di Riau. Oleh sebab itu saya harus mengakomodir hal tersebut dan agar orang tahu bahwa arah dukungan NU Riau itu kemana," tegasnya.
"Kitakan tahu arahnya PBNU itu ke Paslon no 2, kenapa pada saat PWNU Riau mendeklarasikan dukungan terhadap Paslon No 2, kita dimarahi, dan adanya pernyataan adanya cap yang tidak benarlah," tambah Rusli.
Menurut Rusli, acara deklarasi dilakukan bukan secara formal atau resmi dengan undangan, karena didalam unsur PWNU Riau banyak pengurus yang merupakan ASN yang notabene mereka harus netral.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: riausatu.com
Artikel Terkait
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro
Hoaks! Tangkapan Layar WA Hasto PDIP Soal Soeharto Terbongkar Palsu
Dukungan Pemerintah Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto