"Itu jelas video asli saat Acara Rakornas kemarin. Kata yang sama diucapkannya tahun 2019. Memang watak bukan watuk, kalau batuk bisa diobati, tabiat tidak," ungkap Roy Suryo.
Sebagai informasi tambahan, ucapan 'ndasmu etik' itu diucapkan Prabowo saat menirukan pertanyaan yang diajukan oleh Anies Baswedan dalam debat capres di KPU beberapa waktu lalu.
“Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik? Etik? Etik?” kata Prabowo menirukan Anies. "Ndasmu etik,” lanjut Prabowo yang kemudian disambut riuh oleh para peserta Rakornas.
Kontroversi yang melibatkan Prabowo Subianto dengan ucapan 'ndasmu etik' ini tentu saja berpotensi mempengaruhi citra calon pemimpin tersebut di mata publik.
Perkataan kasar yang diucapkan dalam konteks politik dapat menciptakan opini negatif, terutama dari kalangan yang mengedepankan etika dan tata krama dalam berpolitik.
Reaksi masyarakat terhadap video ini cukup bervariasi. Sebagian melihatnya sebagai kejadian yang wajar dalam dunia politik yang penuh dengan rivalitas dan ketegangan.
Namun, sejumlah besar masyarakat menganggap bahwa seorang calon pemimpin seharusnya memberikan contoh etika yang baik kepada masyarakat.
Artikel asli: pojokbaca.id
Artikel Terkait
Projo Tegaskan Tidak Jadi Partai Politik, Fokus ke Masyarakat
Bank bjb Raih Apresiasi Kemenko Perekonomian untuk Edukasi PMI Perempuan
Strategi Jokowi Diduga di Balik Projo Gabung Gerindra, Ini Kata Hendri Satrio
Prediksi Pakar: Prabowo-Gibran Dipastikan Kalah di Pilpres 2029, Ini Penyebabnya