Habiburokhman menyatakan bahwa TKN akan melaporkan temuan tersebut secara formal kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). "Untuk di Jawa Timur, per hari ini sudah dilaporkan ke Bawaslu, sementara yang Jawa Tengah kita sedang proses, mungkin satu dua hari ini akan kita lengkapi dan laporkan," ungkapnya.
Wakil Komandan Tim Hukum TKN, Fritz Edward Siregar, yang sebelumnya adalah anggota Bawaslu RI, menekankan bahwa dua kejadian ini mengindikasikan terpenuhinya unsur kecurangan Terstruktur Sistematis, dan Masif (TSM).Perlu diingat bahwa para penyelenggara Pemilu yang terduga terlibat dalam praktik curang berpotensi mendapatkan hukuman pidana. Fritz menjelaskan bahwa menurut Pasal 286 ayat 3 UU Pemilu, tindakan perusakan kertas suara yang dilakukan secara besar-besaran melalui penyelenggara Pemilu adalah salah satu elemen yang memenuhi kriteria Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM).
Fritz meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu Jawa Timur untuk segera menindaklanjuti temuan ini. Terdapat dua opsi penanganan yang bisa diambil oleh Bawaslu dan KPU. Dari segi etika, mereka memiliki kemampuan untuk langsung mengganti penyelenggara pemilu yang terlibat, sementara dari segi hukum pidana, Bawaslu Jawa Timur dapat segera memulai penyelidikan dan pengusutan pidana.Fritz juga menghimbau agar KPU menjalankan tindakan lanjutan untuk menjaga netralitas dan integritas pemilu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: argumen.id
Artikel Terkait
Darurat Sampah Indonesia: Penanganan Baru 24%, Menteri Tetapkan Status Darurat
Ijazah S1 Jokowi Diklaim Palsu oleh Sosiolog Hukum UNJ: Fakta & Analisis Hukum
UGM Tolak Uji KHS Jokowi oleh Pihak Eksternal, Dituding Proteksi Presiden di Sidang KIP
Kebocoran Percakapan Prabowo-Sjafrie: Motif Pengkhianatan dan Ancaman Intelijen bagi Indonesia