"Semua proses akan kami ikuti sebagai bagian dari pendidikan politik dan proses berdemokrasi," ungkap mantan Perbekel Desa Medewi ini.
Sementara itu, Bawaslu Jembrana melalui Panwascam Pekutatan, sudah menyampaikan kepada pihak pelapor untuk melengkapi syarat formil.
Di antaranya, saksi, terduga terlapor dan syarat yang harus dipenuhi. "Kami memberikan waktu tiga hari bagia pelapor melengkapi syarat formil," ujar Komisioner Bawaslu Jembrana Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Pande Made Ady Mulyawan.
Diberitakan sebelumnya, perusakan baliho kembali terjadi di wilayah Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan. Perusakan dua baliho milik calon anggota DPRD Jembrana dari Partai Demokrat dan Partai Nasdem.
Dari dua kasus perusakan tersebut, perusakan baliho dari Partai Demokrat yang melapor ke Panwascam Pekutatan. Baliho kedua milik I Kade Dwi Adnyana dari Partai Nasdem daerah pemilihan Pekutatan, belum melaporkan perusakan baliho. [*]
Artikel asli: radarbali.jawapos.com
Artikel Terkait
Roy Suryo Ungkap Fakta Dumatno, Sosok di Foto Ijazah Jokowi yang Ternyata Sepupu dan Komisaris
Klaim Bombshell Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi adalah Ayahnya
Polda Sumbar Dituding Lamban Tangani Tambang Ilegal di Solok, MAI Ancam Laporkan ke Pusat
Komisi VIII DPR Dukung Teguran Keras PBNU ke Gus Elham Yahya, Sebut Perilaku Tak Pantas