"Sudah (berkoalisi), bahkan sudah diumumkan dan itu ada satu koalisi yang unik, ada Gerindra, PKS, Nasdem, dan PSI, PAN. Jadi ini gabungan antara ya memang pilkada sebetulnya suatu relaksasi daripada kondisi pada saat pilpres. Jadi, memang bisa saja terjadi koalisi-koalisi baru," kata Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), kepada wartawan, di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2024).
Dia pun membantah adanya narasi bahwa PKS dan PDIP seperti air dan minyak, tidak bisa bergabung dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Seperti kasus Jakarta misalnya. 'Enggak mungkin PDIP sama PKS bergabung. Karena ibarat minyak dan air'. Saya bilang itu yang ngomong kayak gitu pikniknya belum jauh," sambung dia.
HNW menegaskan, sudah beberapa kali partainya itu berkoalisi dengan PDIP untuk pilkada di berbagai daerah. Sehingga bukan tidak mungkin untuk berkoalisi lagi di Pilkada 2024.
"Di 2018 pilkada Jatim, PKS mendukung kader PDIP. Jadi, PKS itu sudah berkoalisi dengan PDIP, mendukung kader PDIP juga sudah pernah, PDIP dukung kader PKS juga pernah, pilwalkot Banjarmasin 2015 dan tahun 2015. Jadi dalam pilkada ini sangat mungkin terjadi bentuk perkoalisian yang tidak sama dengan Pilpres," jelasnya.
Artikel Terkait
Fakta & Kontroversi Ijazah Jokowi: Mengapa Tak Ditunjukkan ke Publik?
Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi untuk 2 Guru Luwu Utara, Rasnal dan Abdul Muis
Roy Suryo Ungkap Fakta Dumatno, Sosok di Foto Ijazah Jokowi yang Ternyata Sepupu dan Komisaris
Klaim Bombshell Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi adalah Ayahnya