“Komando dikendalikan langsung oleh Ketua Umum,” ujar Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dalam konferensi pers di kantor PDIP malam itu.
Kosongnya pos sekretaris jenderal selepas ditahannya Hasto menjadi incaran.
Sejumlah narasumber di PDIP mengatakan ada dua faksi yang ingin mendapatkan kursi tersebut.
Dua faksi itu dipimpin oleh kedua anak Megawati, yaitu Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Sejumlah politikus PDIP bercerita, kubu Puan menilai komunikasi mereka dengan Megawati kerap mandeg karena Hasto.
Hasto juga dinilai kerap mempengaruhi Megawati ketika ingin mengambil kebijakan.
Beberapa di antaranya bahkan menganggap Hasto tidak sekadar sekretaris jenderal, tetapi ketua umum de facto dari partai.
Ketua Fraksi PDIP Utut Adianto membenarkan anggapan tersebut.
Ia mengaku pernah menyinggung peran Hasto dalam Rapat Kerja Nasional V PDIP di Ancol, Jakarta Utara, akhir Mei 2024.
“Itu saya sampaikan di depan 6.000 kader,” ucapnya pada Tempo.
Utut lalu menunjukkan nomor telepon Hasto di telepon selulernya. Tertulis di sana nama “de facto”.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Partai Golkar Terancam Jeblok di Pemilu 2024: Penyebab, Kritik Kader, dan Solusi
Megawati Perintahkan Kader PDIP Bantu Korban Bencana: Tugas Kemanusiaan Tanpa Pandang Bulu
Peran Dasco 2025: Jembatan Politik Megawati dan Abu Bakar Baasyir untuk Stabilitas Indonesia
Pencopotan Musa Rajekshah dari Golkar Sumut Dikritik, Dinilai Abaikan Bantuan Korban Banjir