Usulan NasDem mendapat tanggapan serius dari berbagai pihak di DPR.
Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda menyebut, opsi menjadikan IKN sebagai ibu kota provinsi adalah langkah moderat untuk keluar dari kebuntuan.
“Pikiran Partai NasDem ini adalah yang paling moderat. Kalau jadi ibu kota provinsi, ya berarti asetnya juga akan dikelola oleh Kaltim,” ujar Rifqi, yang juga berasal dari Fraksi NasDem.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengingatkan bahwa usulan ini perlu dikaji lebih lanjut.
“Pembangunan IKN masuk dalam RPJMN dan RPJP. Kita harus hitung dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan fiskal negara,” katanya.
Meski menuai usulan moratorium, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa proyek IKN tetap jalan terus.
Bahkan pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 48,8 triliun untuk tahap pembangunan berikutnya hingga 2028.
Untuk tahun 2026, pagu indikatif IKN mencapai Rp 5,5 triliun, dengan usulan tambahan Rp 16,13 triliun dari APBN.
“Akhir Juli akan ada tender untuk proyek baru. Fokus kami kini membangun area legislatif dan yudikatif,” kata Basuki di DPR, Selasa (8/7/2025).
Data mencatat, pembangunan tahap I (2020–2024) telah menghabiskan Rp 89 triliun dari APBN, ditambah Rp 58,4 triliun dari investor swasta dan BUMN.
Tapi hingga kini, ASN dari kementerian/lembaga belum juga pindah ke IKN, selain staf dari Otorita IKN sendiri.
NasDem mengingatkan, infrastruktur yang dibangun jangan sampai jadi bangunan kosong.
“Pemerintah harus memaksimalkan apa yang sudah dibangun, sambil mengambil keputusan yang paling rasional untuk masa depan,” tutup Saan.
Sumber: JawaPos
Artikel Terkait
Mahfud MD Dijuluki Sengkuni oleh Kader PSI, Ini Kata-kata Keras Soal Proyek Jokowi
Dedi Mulyadi Dianggap Tutupi Fakta Soal Uang Rp 4 Triliun Mengendap di Bank
Whoosh Sudah Busuk Sejak Awal? Ini Klaim Kontroversial Anak Buah Luhut
Prabowo Bukan Jokowi, Era Luhut Berakhir: Arah Baru Pemerintahan Indonesia