Meski demikian, ia menegaskan keputusannya bukan hal mendadak, melainkan akumulasi dari niat yang sudah lama terpendam.
Jejak Panjang Bersama SBY dan Janji Setia
Meski kini telah menjadi "orang luar", Roy Suryo memastikan tidak akan pernah mengkhianati partai berlambang bintang mercy tersebut.
Ia mengenang jejak panjangnya bersama partai, jauh sebelum menjabat sebagai menteri.
Keterlibatannya dimulai sejak 2005, di mana ia dipercaya langsung oleh Presiden SBY untuk membantu dalam urusan teknologi, termasuk pembuatan website kepresidenan.
Perannya semakin vital saat mengawal perumusan undang-undang krusial seperti UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan UU Keterbukaan Informasi Publik.
Rekam jejak ini menunjukkan kontribusi signifikannya sebagai seorang ahli, bukan sekadar politisi.
"Saya tidak akan pernah mengkhianati partai," tegasnya, menunjukkan adanya ikatan emosional yang kuat meski tak lagi terikat secara struktural.
Menemukan Objektivitas di Luar Ring Politik
Setelah melepaskan atribut kepartaian, Roy Suryo mengaku menemukan sebuah kemewahan baru: kebebasan dan objektivitas.
Kini, ia merasa lebih leluasa dalam menganalisis berbagai fenomena politik dan hukum tanpa terbebani oleh garis komando atau kepentingan partai.
Posisi barunya sebagai pengamat independen ini ia buktikan dengan keberaniannya membahas isu-isu sensitif, salah satunya soal kontroversi ijazah palsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga ia singgung dalam podcast tersebut.
Baginya, berada di luar sistem justru membuatnya bisa memberikan pandangan yang lebih jernih dan murni berdasarkan keahliannya sebagai pakar telematika.
Klarifikasi ini menepis berbagai spekulasi miring dan membuka perspektif baru bahwa mundur dari politik bisa menjadi pilihan sadar untuk sebuah idealisme yang berbeda.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kritik Prabowo Soal Wisata Bencana: Sinyal Tegas Konsolidasi Kabinet dan Makna Politiknya
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi & Sindir Aturan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Wisata Bencana: Teguran Keras di Sidang Kabinet
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang