Roy Suryo Sentil Balik Silfester Yang Menudingnya Dibiayai Demokrat: IQ Kalian 58, Pendidikan Tak Jelas!

- Rabu, 30 Juli 2025 | 06:50 WIB
Roy Suryo Sentil Balik Silfester Yang Menudingnya Dibiayai Demokrat: IQ Kalian 58, Pendidikan Tak Jelas!

Saat menjadi narasumber di Kompas Petang baru-baru ini, Silfester menegaskan bahwa isu yang terus dikembangkan Roy Suryo Cs tersebut tidak benar.


"Isu pemakzulan dan ijazah palsu ini kalau kita lihat tidak mempunyai dasar hukum dan fakta konstitusi yang benar," kata Silfester dikutip pada Senin (28/7/2025).


Ia kemudian mengutip pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Prof Jimly Asshiddiqie, yang menyebut bahwa itu merupakan upaya untuk menghancurkan lawan politik.


"Seperti yang dikatakan Prof Jimly Asshiddiqie hanya untuk menghancurkan lawan politik dengan tidak beradab. Bohir di belakangnya ini gak bersatu, mereka bermain sendiri-sendiri," ucapnya.


Melihat serangan yang begitu intens dan terstruktur, Silfester menegaskan bahwa kemungkinan besar gerakan tersebut didanai pihak tertentu.


"Pastinya (didanai), siapa yang mendanai begini-begini gitu loh," tukasnya.


Roy Suryo: Perkara Ijazah Ini Sebenarnya Simple...


Terus bergulir dan menimbulkan dinamika baru, Pakar Telematika, Roy Suryo, menyebut bahwa perkara dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi sebenarnya mudah diselesaikan.


Menjadi salah satu yang paling disorot di antara Rismon Sianipar dan Tifauzia Tyassuma, Roy melihat bahwa masalah ijazah terkesan sengaja dibuat rumit.


"Sebenarnya simple jika aslinya memang ada, namun dibuat rumit karena adanya cuman palsu," kata Roy, Rabu (30/7/2025).


Dikatakan Roy, UU Keterbukaan Informasi Publik No 14 tahun 2008 pasal 18 ayat 2 telah menegaskan mengenai polemik yang tidak berujung ini.


"Artinya sekali lagi kalau memang ada aslinya, tinggal ditunjukkam saja beres, tidak usah terlalu banyak tingkah sampai sewa lawyer, kokehan polah dan tega mengkriminalisasi alias mempidanakan sesama anak bangsa," sesalnya.


Sebelumnya diberitakan, Yakup Hasibuan, kuasa hukum Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi, baru-baru ini mengemukakan salah satu alasan mengenai keberadaan ijazah tak kunjung ditunjukkan ke publik.


Dalam keterangannya, Yakup mengatakan bahwa ada potensi keributan yang tidak bisa dikendalikan atau chaos ketika ijazah tersebut ditunjukkan.


Menanggapi hal tersebut, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean memiliki pandangan lain. Ia tidak sependapat dengan Yakup.


"Kalau alasan Lawyernya bilang nanti chaos, rakyat akan meminta ijazah asli semua pejabat, nggak seperti itu lah," kata Ferdinandd, Rabu (18/6/2025).


Dikatakan Ferdinand, sejauh Indonesia merdeka, belum pernah terjadi rakyat meminta mantan pemimpinnya untuk menunjukkan ijazah asli.


"Atau ijazah pejabat negara, kecuali terindikasi memang punya rekam jejak yang patut diduga memalsukan ijazah. Ini kan Jokowi yang pertama sekali," cetusnya.


Merasa muak dengan polemik yang tak berujung, Ferdinand menurutkan hal senada dengan pernyataan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri tempo hari.


"Makanya Jokowi tampillah, tunjukkan ijazahnya, gak usah tunjukkan foto, pernah bayar uang kuliah. Banyak yang pernah kuliah sampai semester tujuh tapi DO, gagal," tandasnya.



Sumber: Fajar

Halaman:

Komentar