"Nah memang rakyat Jawa Barat ini kebijakan-kebijakan saya ini kan mungkin banyak memberikan harapan pada mereka, sehingga lahirlah kesadaran. Nah kesadaran itu mereka yang aktif di media itu," sambung Dedi Mulyadi lagi.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi rupanya memantau pemberitaan media massa yang selama ini beredar.
Ia menilai jika banyak media yang berusaha untuk menjelekkan citranya.
Meski begitu, Dedi Mulyadi mengaku menikmatinya.
"Pokoknya kalau berita saya, pasti dicari jeleknya dan saya baca itu setiap hari. Dan saya nikmatin, asyik juga ya hidup dijelekin orang," kata Dedi Mulyadi sambil tertawa.
Di sisi lain, Dedi Mulyadi memperhatikan jika banyak warganet yang protes dan mengkritik dirinya berasal dari luar Jawa Barat.
"Saya ini Gubernur Jawa Barat, di kampung-kampung ngomongnya bahasa Sunda, tapi yang nyerangnya domisili Jakarta semua. Padahal saya nggak punya cita-cita untuk jadi Gubernur Jakarta," imbuhnya.
Saat ditanya oleh Deddy Corbuzier tentang tuduhan bahwa konten-konten yang selama ini dibangunnya demi memperbaiki citra guna melenggang ke Pilpres 2029.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa apapun konten yang dibuatnya, dirinya hanya berusaha untuk memberikan yang terbaik, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat.
"Setiap pemimpin kan ingin melahirkan yang terbaik dalam hidupnya. Bohong nggak kalau ada pemimpin yang tidak baca market? Kan pasti pingin punya market. Market saya kan market Jabar. Yang jadi masalah kan hari ini seluruh postingannya dibaca oleh warga se-Indonesia," jelas Dedi Mulyadi.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Roy Suryo Diperkirakan Lanjut ke Pengadilan Terkait Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Jusuf Kalla Buka Suara Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Harus Terima Kenyataan
Roy Suryo Ditahan, Ijazah Jokowi Akan Diuji di Sidang: Fakta Terbaru
Wacana Budi Arie Masuk Gerindra: Settingan Jokowi untuk Dua Periode Prabowo-Gibran?