Tak hanya itu, pengerukan sungai dan proyek-proyek lainnya juga disebutkan dalam orasi mereka.
Hal tersebut dianggap sebagai bukti nyata bahwa Sudewo peduli terhadap infrastruktur di wilayah Pati.
"Empat, pengerukkan kali dan lain-lain," tuturnya.
Program-program tersebut menurut mereka belum cukup untuk dijadikan alasan pelengseran Bupati Pati yang baru saja menjabat selama enam bulan.
Sebagai penutup aksi dukungan itu, mereka menyuarakan yel-yel dengan penuh semangat membara.
"Bapak Sudewo Bupati Pembangunan, yes, yes, yes," pekik orasi tersebut.
Aksi tersebut turut mengundang perhatian dari warganet. Banyak yang menganggap bahwa mereka adalah buzzer atau orang-orang yang sengaja dibayar untuk memberikan dukungan ke Bupati Pati.
"Rp100 ribu cair nih per orang," tulis akun @aksa***.
"Politik adu domba dimunculkan dengan imbal jasa DUIT, biar kacau sesama anak negeri," komentar akun @spont***.
"Pati bagian mana dulu? Kalau memang mempertahankan Sudewo, kenapa pas demo pada gak keliatan?" kata akun @ilma***.
"Itu kalau ditanya satu per satu alasan dan prestasi bupati paling cuma planga-plongo," ujar akun @heey***.
"Pemerintah sekarang doyan main buzzer ya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. bayar orang untuk perbaiki citranya," kata akun @heri***.
👇👇
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Analisis Posisi Jokowi Pasca Lengser: Prabowo Subianto Kuasai Panggung Politik
Tony Rosyid: Tuntut Pertanggungjawaban Jokowi 10 Tahun Memimpin Itu Wajar
Victor Rachmat Hartono Dicegah ke LN: Kasus Pajak PT Djarum yang Menggegerkan
Menkeu Purbaya Tegas: Thrifting Ilegal Tak Akan Dilegalkan, Meski Bayar Pajak!