paradapos.com-Pernyataan Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadia beberapa waktu lalu yang menyebut akhir kekuasaan PDIP sudah dekat membuat salah satu politikus PDIP, I Nyoman Parta merasa perlu menanggapi.
Parta yang notabenenya adalah Anggota Komisi VI DPR RI yang tak lain sebagai mitra kerja kementerian yang dipimpin Bahlil menyebut pernyataan tersebut menyiratkan adanya keangkuhan dan kesombongan yang berlebihan.
"Sebagai pembantu presiden. Tidak pantas seorang menteri mencampuri urusan partai orang lain. Mestinya dia fokus saja dengan tugas pokok dan fungsi dia sebagai menteri Investasi/BKPM," tegas Parta mengingatkan.
Baca Juga: Kader PDIP Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud Ketimbang Bahas Hasil Survei
Parta juga menyinggung kinerja dan prestasi Kementerian Investasi/BKPM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadia.
Parta menyebut, prestasi dan kinerja Bahlil Lahadia terkait investasi juga cenderung biasa-biasa saja.
"Dia sesumbar tahun 2023 ini target investasi Rp1.400 triliun bisa tercapai, realisasinya dari awal tahun hingga September 2023 ini buktinya target tersebut hanya angan-angan belaka hingga tahun 2023 ini mau berakhir, realisasi investasi hanya mencapai Rp1.053,1 triliun. Keberhasilan Menteri satu ini cuma satu yaitu pandai bersilat lidah," sindirnya.
Baca Juga: Usai Debat, Nelayan Pemalang Makin Mantap Pilih Ganjar Pranowo
Artikel Terkait
Budi Arie & Projo Disarankan Gabung PSI, Bukan Gerindra: Analisis Lengkap
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Tanda Jauh dari Jokowi? Ini Kata Pengamat
Elektabilitas Gerindra Anjlok? Analisis Dampak Masuknya Budi Arie & Projo
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar: Nilainya Tembus Rp200 Miliar?