Parta mengatakan, minimnya nilai investasi yang masuk ke dalam negeri karena menterinya hanya sibuk memikirkan investasi politik pragmatis.
"Menteri ini cuma sibuk membangun citra dirinya alias menjilat agar diapresiasi Presiden. Menteri ini banyak bacot dan manuver yang tidak ada relevansinnya dengan bidang tugas kementerian yang dia pimpin," sindir dia lagi.
Parta juga menyoroti sikap Bahlil Lahadia yang terlalu sibuk mencampuri urusan partai lain yang sebenarnya tidak ada kaitannya dengan tugas dan fungsi dia sebagai menteri investasi.
Baca Juga: Ratusan Anak Muda Majalengka Mainkan Musik Genteng Untuk Sambut Ganjar
"Pernyataan Bahlil yang menyebut akhir kekuasaan PDIP sudah dekat, menunjukkan menteri ini bukan saja tidak becus bekerja tapi juga terlalu tendesius, menunjukkan keangkuahan yang bersangkutan dan meremehkan pihak
lain," tegasnya.
Parta menegaskan, PDI Perjuangan adalah partai yang lahir dari perjuangan, yang paling konsisten memberikan pembelaan terhadap rakyat.
"PDIP adalah partai yang paling konsisten menjaga keberagaman. Omongan Bahlil tanggal 14 Februari soal nasib partai kami akan terbantahkan, catat itu! hal ini sudah ditunjukan dengan berbagai data survey juga yang menyatakan bahwa partai kami tetap leading," tandasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowindonesia.id
Artikel Terkait
Budi Arie & Projo Disarankan Gabung PSI, Bukan Gerindra: Analisis Lengkap
Budi Arie Setiadi Pilih Gerindra, Tanda Jauh dari Jokowi? Ini Kata Pengamat
Elektabilitas Gerindra Anjlok? Analisis Dampak Masuknya Budi Arie & Projo
Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar: Nilainya Tembus Rp200 Miliar?