PARADAPOS.COM - Absennya perwakilan PDI Perjuangan (PDIP) dalam jajaran pemerintahan, usai Budi Gunawan diganti sebagai Menkopolkam dan Hendrar Prihadi dicopot sebagai Ketua LKPP, menjadi sorotan Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah.
Menurut Dedi, situasi ini mengindikasikan adanya strategi politik yang sedang dijalankan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
"Ada strategi politik yang mungkin sedang dijalankan," ujar Dedi saat dihubungi, Kamis (18/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa reshuffle kabinet kali ini kental dengan nuansa konsolidasi, terutama upaya Prabowo untuk membangun kabinet yang solid dan lepas dari bayang-bayang kekuasaan pihak lain, khususnya bayang-bayang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Utamanya Prabowo berupaya membangun kabinet solid, tanpa ada bayang-bayang kekuasaan pihak lain, utamanya bayang-bayang Jokowi, memulai dengan menyingkirkan loyalis Jokowi dalam pergantian menteri," katanya.
Untuk menghindari respons Jokowi yang merepotkan, Dedi menduga bahwa PDIP sengaja disingkirkan sementara waktu dari kabinet.
Artikel Terkait
Ekonomi Hijau Indonesia: Strategi, Perpres 110/2025, dan Dampaknya
Ismail Fahmi Ungkap Penggiringan Opini Demo DPR di Sidang MKD: Analisis Media Sosial
Saksi MKD: Respons Joget dan Nyanyi Peserta Sidang Tahunan Saat Orkestra Tampil
Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Strategi atau Bunuh Diri Politik? Ini Kata Pengamat