PARADAPOS.COM - Pengamat politik Muhammad Said Didu mengungkap strategi Presiden Prabowo dalam membebaskan diri dari cengkeraman geng Solo Oligarki Parcok” (“geng SOP”) yang selama ini mengendalikan pemerintahan.
Dalam analisisnya, Said Didu mengibaratkan perjuangan Prabowo seperti “memakan bubur panas” yang harus dimulai dari pinggir, tidak langsung dari tengah agar tidak membakar lidah.
Menurutnya, Prabowo kini telah memiliki lima “sendok” strategis untuk menghabisi geng SOP.
Lima “sendok” itu adalah pertama, Djamari Chaniago. Didu sebut Menko Polkam ini untuk mengendalikan kepolisian.
Pengangkatan mantan komandan Prabowo sebagai Menko Polkam dinilai langkah cerdas.
“Djamari Chaniaga yang dulu memecat Prabowo sebagai Jenderal TNI, kini justru menjadi kepercayaan Prabowo untuk membenahi kepolisian,” kata Said Didu di kanal YouTube-nya yang diunggah Kamis (18/9/2025).
Kedua adalah Menhan, Sjafrie Sjamsoeddin. Didu sebut sebagai sendok kedua—untuk merebut aset negara.
“Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga teman dekat Prabowo ini diberi tugas strategis mengambil alih aset-aset negara yang dikuasai oligarki secara ilegal. Target utama: 5 juta hektar kebun kelapa sawit ilegal dan 4,3 juta hektar tambang ilegal,” kata Didu
Ketiga adalah Ahmad Dofiri. Didu sebut sebagai sendok ketiga—reformasi kepolisian.
“Mantan eks Wakapolri yang memecat Sambo ini ditunjuk sebagai penasihat khusus untuk reformasi kepolisian sinyal kuat Prabowo ingin membersihkan kepolisian dari dalam,” kata Said Didu.
Adapun sendok keempat adalah Purbaya. Ia disebut akan membuka kotak pandora.
Menteri Keuangan baru ini diharapkan membongkar ‘monopoli kebenaran’ kebijakan ekonomi Sri Mulyani yang dinilai telah merusak perekonomian Indonesia selama 20 tahun lebih.
Artikel Terkait
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan
Kritik untuk Gibran: Wapres Dinilai Harus Beri Dukungan Nyata ke Prabowo, Bukan Hanya Pidato