PANAS! Dugaan Kudeta Kebijakan, Eks Perwira Intelijen Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk Untuk Lawan Tim Reformasi Presiden

- Jumat, 26 September 2025 | 06:35 WIB
PANAS! Dugaan Kudeta Kebijakan, Eks Perwira Intelijen Ungkap Tim Internal Polri Dibentuk Untuk Lawan Tim Reformasi Presiden


Sri Radjasa menyoroti bahwa kebijakan strategis itu diumumkan justru pada saat Presiden Prabowo sedang tidak berada di dalam negeri.


"Ketika presiden tidak ada, Sigit membuat kebijakan yang sangat strategis sekali, ya kan ini bahaya, Pak," ujarnya.


Menurutnya, ini bukanlah sekadar masalah teknis waktu, melainkan sebuah manuver yang tidak etis dan menunjukkan pembangkangan.


Ia meyakini Presiden Prabowo "sangat-sangat pertama bingung, kedua marah" atas tindakan tersebut. 


Sri Radjasa mengungkap bahwa ini bukan kali pertama Kapolri Sigit mengabaikan perintah.


Berdasarkan informasi intelijen A1, ia menceritakan sebuah insiden pada tahun 2025 di mana Presiden secara spesifik memerintahkan Sigit untuk menempatkan seorang perwira penerima Adhi Makayasa sebagai Kapolda dalam mutasi yang akan datang.


Namun, saat Surat Keputusan (SK) mutasi terbit, nama perwira tersebut tidak ada. 


"Tidak ada satu nama, dia (Presiden) marah-marah, baru disusulkan. Coba, ini kan melawan perintah," tutur Sri Radjasa. Menurut Sri Radjasa, yang memiliki latar belakang militer, tindakan insubordinasi bukanlah pelanggaran disiplin biasa.


Ia menegaskan bahwa melawan perintah atasan, apalagi Presiden, adalah tindakan pidana yang sanksinya sangat berat. 


"Sanksinya penjara dan pecat. Cuma itu dua," katanya.


Sumber: Konteks

Halaman:

Komentar