Dugaan Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh: Kritik untuk Jokowi dan Perbandingan dengan Arab Saudi
Mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat sorotan publik terkait dugaan markup proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Kritik bermunculan bahwa Jokowi berusaha mengalihkan isu dengan membahas kemacetan sebagai pembenaran atas kerugian proyek.
Kritik dari Peneliti UGM Soal Perencanaan Whoosh
Zaenur Rohman, peneliti dari Pukat FH UGM, menyoroti bahwa persoalan utamanya bukan sekadar kerugian, tetapi kerugian yang terjadi tanpa perencanaan yang matang untuk proyek Whoosh. Pernyataan ini menegaskan bahwa isu markup tidak boleh dialihkan dengan pembahasan lain.
Tanggapan Warganet Terkait Dugaan Markup Whoosh
Komentar Jokowi di media sosial yang diunggah oleh RMOL banjir kritik dari warganet. Banyak yang menilai bahwa Jokowi mencoba mengaburkan isu markup proyek Whoosh. Salah satu warganet, @aliequedeea, menekankan bahwa masalahnya adalah anggaran Rp113 triliun untuk jarak 142 km yang dianggap tidak wajar.
Perbandingan Biaya Whoosh dengan Kereta Cepat Arab Saudi
Warganet juga ramai membandingkan proyek Whoosh dengan kereta cepat di Arab Saudi. Kereta cepat di Arab Saudi dengan panjang 1.500 km hanya membutuhkan biaya Rp112 triliun, sementara Whoosh sepanjang 142 km menelan anggaran Rp113 triliun. Perbandingan ini memicu pertanyaan tentang efisiensi dan transparansi anggaran proyek Whoosh.
Akun @jagielka135 menyoroti perbedaan signifikan ini dengan menyatakan, "Terus kenapa harganya dinaikkan berkali-kali lipat, duit segitu dikeluarkan Arab tapi mereka dapat 1000 km lebih."
Artikel Terkait
Mahfud MD Bongkar Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Tak Terlibat Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh?
Jokowi Buka Suara Soal Whoosh: Fokus Atasi Kemacetan, Tapi Bisakah Jawab Isu Markup Rp 52 Juta per Km?
Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi? Ini Fakta di Balik Pertanyaannya Soal Proyek Whoosh
Mark Up Whoosh & Projo: Politisasi Isu untuk Serang Jokowi Terungkap!