BEI dan S&P Dow Jones Luncurkan 3 Indeks Baru untuk Perkuat Pasar Modal Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan S&P Dow Jones Indices (S&P DJI) secara resmi menjalin kemitraan strategis dengan meluncurkan tiga indeks saham baru. Kolaborasi pertama antara kedua lembaga ini menghasilkan S&P/IDX Indonesia ESG Tilted Index, S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend Index, dan S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities Index.
Fokus pada Investasi Berkelanjutan dan Dividen
Ketiga indeks baru ini dirancang khusus untuk memenuhi berbagai preferensi investor. S&P/IDX Indonesia ESG Tilted Index berfokus pada saham dengan kriteria lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend Index mengkombinasikan prinsip syariah dengan potensi dividen tinggi, sementara S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities Index menawarkan peluang investasi dalam saham-saham pembayar dividen menarik.
Komitmen BEI untuk Inovasi dan Konektivitas Global
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen bursa dalam mendorong inovasi dan memperkuat daya saing global pasar modal Indonesia. "Kerja sama ini mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat ekosistem pasar modal Indonesia melalui inovasi, keberlanjutan, dan konektivitas global," ujar Iman Rachman di Jakarta, Senin (3/11).
Memanfaatkan Keahlian Global S&P DJI
Chief Commercial Officer S&P Dow Jones Indices, Robert Ross, menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. "Dengan menggabungkan keahlian global S&P DJI dan pengetahuan lokal BEI, indeks hasil kerja sama ini akan menjadi tolok ukur yang tepercaya dan transparan," kata Robert. Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan kredibilitas indeks Indonesia di kancah internasional.
Manfaat bagi Investor Internasional
Kerja sama strategis ini tidak hanya menciptakan rules-based benchmark yang transparan, tetapi juga membuka peluang lisensi global bagi indeks-indeks BEI. Melalui mekanisme offshore licensing, indeks Indonesia kini dapat diakses oleh produk keuangan global seperti reksa dana, ETF, dan instrumen terstruktur lainnya. S&P DJI akan memanfaatkan jaringan internasionalnya untuk memperkenalkan indeks Indonesia ke pasar global, memperluas daya tarik investasi pasar modal Indonesia bagi investor worldwide.
Artikel Terkait
Tarif Listrik November 2025 Tidak Naik: Fakta & Dampak Bagi Masyarakat
Penerima Bansos Dipangkas 2 Juta Orang, Ini Penyebab dan Dampaknya
Inflasi Oktober 2025: Telur dan Daging Ayam Jadi Penyumbang Utama, Ini Penyebabnya
Menkeu Purbaya Bahas Perkembangan Ekonomi dan Anggaran dalam Rapat dengan DPD RI