Bey Triadi Machmudin menyebutkan, ekspor rotan pada tahun 2023 menurun dibandingkan tahun 2022. Hal ini diakibatkan adanya perlambatan ekonomi dampak perang antara Rusia-Ukraina.
"Saya sudah perintahkan Disperindag Jabar untuk mencari pasar baru, karena prospek industri rotan Cirebon ini sangat baik," kata Bey.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, nilai ekspor produk rotan dari Jabar sepanjang Januari-Oktober sebanyak 22.025 ton dan 98 persen berasal dari Kabupaten Cirebon.
Furniture rotan merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbanyak sebesar 127,48 juta USD. Sementara, barang anyam rotan hanya berada di angka 27,66 juta USD.
"Jawa Barat juga tercatat mengekspor bahan nabati dari rotan pada periode Januari-Oktober 2023 dengan nilai 114.280 USD," ungkap Noneng. √
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: satuarah.co
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat