Baca Juga: Berdampak Signifikan, Investor Saham Wajib Pantau Inflasi AS dan Net Buy Asing Pekan Ini
Selain itu, nilai imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan kekuatan dolar AS terhadap mata uang lainnya menguat akibat penurunan harapan tersebut.
Data dari ADP Employment Change mencatat adanya peningkatan sebesar 164 ribu pekerja pada Desember 2023 dari sebelumnya 101 ribu pekerja, melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 125 ribu pekerja.
Imbal hasil surat utang AS dengan tenor 10 tahun juga menunjukkan peningkatan ke level 3,999 persen pada akhir perdagangan Kamis (4/1), sementara indeks dolar AS menguat ke level 102,42.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Bertambah, Apindo: Tahun Politik Jadi Tantangan
Ariston memperkirakan potensi pelemahan rupiah bisa mencapai Rp15.550 per dolar AS, dengan potensi penguatan hingga kisaran Rp15.480 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.
Pada perdagangan pagi Selasa, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS di pasar antarbank Jakarta mengalami kenaikan sebesar 10 poin atau 0,06 persen, mencapai Rp15.516 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.526 per dolar AS.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat