paradapos.com - Lukis bakar kayu atau pirografi, memang hal baru di Pekanbaru. Para pengrajin lukis bakar di Kota Bertuah masih bisa dihitung jari.
Pirografi adalah seni dekorasi dari kayu atau bahan lain dengan cara membuat gambar dari hasil pembakaran. Di Eropa, penggunaan teknik pirografi berkembang di Rumania dan Hungaria, termasuk di Argentina (Amerika Selatan).
Di Indonesia, pirografi sudah sangat populer di Jawa. Namun di Riau, karya seni ini masih tergolong minim, sehingga menjanjikan peluang usaha yang menguntungkan, karena karya karyanya unik.
“Lukis bakar itu unik. Karya yang dihasilkan sangat cocok untuk dijadikan hiasan interior ruangan, seperti untuk rumah, kafe dan hotel,” kata Owner Wood Craft Rumbai, Heru Ramadhan, Sabtu (27/1/2024)
Mantan karyawan ritel swasta ini mengatakan, lukis bakar kayu mampu menghadirkan karya unik karena hasilnya seperti sketsa. Namun garis hitam dari sketsa itu tidak dihasilkan dari tinta, melainkan dari hasil pembakaran kayu.
Heru menyebut, alat utama yang digunakannya untuk membuat karya adalah solder yang terhubung dengan alat pengatur suhu. Alat ini, kata dia, juga sudah banyak dijual di pasaran, walaupun harganya masih tergolong tinggi.
“Saya saja beli alatnya nyicil,” kata Heru.
Selain solder, kata dia, media menggambar juga perlu diperhatikan.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat