“Bali saat ini tengah melakukan percepatan kendaraan listrik. Nah sampah inilah menjadi sumber energy untuk pengisian baterai kendaraan itu,” ungkap Koordinator Peduli Yatim Piatu (PYP) Group ini.
Berikutnya terkait investasi pangan, peluang ini kata dia dengan melihat UMKM yang ada, hingga potensi para petani lokal Bali.
“Ubi cilembu itu dijual di Bali, dan itu laris manis. Kenapa kita tidak memanfaatkan hasil pertanian kita, misalnya pisang diolah, umbi-umbian, hingga hasil pertanian lainnya. Itu yang dipasarkan tidak hanya di Bali, tapi juga ke luar negeri dengan memanfaatkan e-commerce yang ada,” tuturnya.
Selanjutnya potensi investasi air bersih. Menurut dia, investasi ini yakni mengolah air laut menjadi air bersih, sehingga mampu mengurangi pemanfaatan air permukaan maupun air bawah tanah.
“Air laut itu tidak akan pernah habis. Nah inilah yang diolah menjadi air bersih untuk memenuhi hotel, restoran, hingga masyarakat,” bebernya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: posbali.net
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat