Kinerja positif bursa Asia mendapat dukungan dari penguatan Wall Street, dimana indeks Nasdaq berhasil mencatat rekor baru. Saham Nvidia menjadi perusahaan pertama di dunia yang mencapai kapitalisasi pasar USD 5 triliun, memperkuat optimisme seputar perkembangan teknologi kecerdasan buatan.
Menurut analis Nomura Securities Chisa Matsuda, "Saham terkait pusat data AI dan chip kembali mengangkat Nikkei hari ini. Penembusan level psikologis 51.000 cukup signifikan dan bisa menjadi faktor penahan bagi pasar ke depan."
Prospek Kebijakan Bank Sentral Global
Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya dalam pertemuan hari ini, dengan fokus investor tertuju pada sinyal potensi kenaikan suku bunga pada Desember atau Januari mendatang. Sementara itu, Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase sesuai ekspektasi pasar.
Ketua Fed Jerome Powell menekankan kehati-hatian bank sentral dalam menanggapi keterbatasan data ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS. Peluang Fed menahan suku bunga pada pertemuan 10 Desember naik menjadi 67,8%, mencerminkan perubahan ekspektasi pasar yang signifikan.
Pasar global juga memantau perkembangan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, serta kebijakan tarif impor menyeluruh yang diterapkan pemerintahan Trump.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat