Pemangkasan Suku Bunga The Fed Buka Peluang Likuiditas Global ke Indonesia
Kebijakan Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan membuka peluang besar bagi arus likuiditas global mengalir ke pasar emerging market, termasuk Indonesia. Langkah ini diprediksi memberikan dampak positif bagi penguatan pasar saham domestik dan nilai tukar Rupiah.
Dampak Positif bagi Pasar Saham Indonesia
Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga The Fed berpotensi meningkatkan aliran likuiditas ke Indonesia. "Penurunan bunga deposito AS akan mendorong investor mencari alternatif investasi dengan yield lebih tinggi di emerging market," jelas Kharel.
Keuntungan ganda juga datang dari pelemahan Dolar AS yang memperkuat daya tarik aset berbasis komoditas. "Ketika USD melemah, investor biasanya melakukan hedging ke komoditas. Indonesia sebagai negara dengan kekayaan komoditas akan mendapat manfaat ganda dari kondisi ini," tambahnya.
Ruang Gerak Lebih Luas bagi Bank Sentral
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menegaskan keputusan The Fed memberikan ruang gerak lebih baik bagi Rupiah dan negara emerging market. "Bank sentral di negara EM kini memiliki kelonggaran lebih besar dalam menyesuaikan kebijakan moneter karena selisih suku bunga dengan AS menjadi lebih kecil," papar Michael.
Dari sisi teknikal, IHSG menunjukkan sinyal penguatan lanjutan. "Rejection di level 8.000 cukup kuat dengan munculnya beberapa pola hammer yang mengindikasikan potensi pengujian kembali ke level all-time high di 8.350," jelasnya.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat