Gregory juga menekankan ketahanan bisnis AZKO yang telah terbukti melewati berbagai tantangan, termasuk masa pandemi Covid-19. Strategi utama perusahaan ke depan adalah fokus pada penguatan hubungan dengan pelanggan dan peningkatan pengalaman berbelanja.
"Salah satu tantangan terberat adalah saat pandemi, di mana toko fisik tidak bisa beroperasi normal dan transaksi beralih ke online. Kami berhasil menghadapi situasi itu. Fokus kami sekarang adalah mendekatkan diri ke customer dan menghadirkan pengalaman belanja yang lebih baik daripada yang lain," tuturnya.
Mengenai proses rebranding menjadi AZKO, Gregory mengungkapkan bahwa respons masyarakat hingga saat ini sangat positif. Perusahaan merasa optimis dengan kinerja AZKO ke depan, seiring dengan semakin dikenalnya identitas baru ini oleh masyarakat.
"Secara anekdotal maupun berdasarkan riset yang kami lakukan, mayoritas pelanggan kami sudah mengetahui perubahan dari brand lama kami menjadi AZKO. Penerimaan masyarakat terhadap brand baru ini juga sangat baik," pungkas Gregory.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
52 Emiten BEI Kena Sanksi Suspensi & Denda Rp150 Juta Gagal Lapor Keuangan
1,5 Juta Pekerja Hijau Dibutuhkan: Peran Strategis Perguruan Tinggi
BFI Finance (BFIN) Buyback Rp139 Miliar: Harga & Dampak ke Investor
Trump-Xi Meeting di APEC 2025: Momentum Strategis Indonesia dan Arah Baru Tarif Global