Puncak kejadian terjadi di sebuah hotel di Atlanta, tempat syuting "Fast Five" berlangsung.
Jonasson dihubungi oleh petugas keamanan Diesel yang mengatakan bahwa aktor tersebut memanggilnya.
Ketika Jonasson tiba di kamar hotel, situasi berubah drastis.
Diesel, yang dalam keadaan telanjang, diduga melakukan tindakan tak senonoh terhadap Jonasson.
Baca Juga: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengobati Perawatan Kucing Demam
Gugatan dan Klaim Hukum
Setelah kejadian tersebut, Jonasson mengambil langkah hukum dengan menggugat Vin Diesel, perusahaan produksi, dan saudara perempuannya yang menjabat sebagai presiden One Race Productions.
Gugatan mencakup tuduhan diskriminasi berbasis gender, lingkungan kerja tidak bersahabat, pembalasan dendam, dan pemecatan yang dianggap tidak adil.
Baca Juga: Fakta Unik Anjing Laut yang Butuh Upaya Pelestarian untuk Ekosistem Laut
Beberapa jam setelah Jonasson menggugat Vin Diesel, dia menerima telepon dari saudara perempuan aktor tersebut, Samantha Vincent, yang mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja meskipun Jonasson telah mendapat pujian atas pekerjaannya.
Hal ini mengarah pada dugaan bahwa Jonasson dipecat sebagai pembalasan karena menolak serangan seksual Diesel.
Pengacara Jonasson, Claire-Lise Kutlay, dalam pernyataannya menyatakan bahwa tujuan dari gugatan ini adalah meminta pertanggungjawaban atas perbuatan Diesel dan mereka yang terlibat dalam menutup-nutupi pelecehan seksual.
Gugatan ini menjadi sorotan karena mencoba membuka kebenaran di balik tabir industri hiburan yang seringkali dipenuhi dengan ketidaksetaraan dan pelecehan.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id
Artikel Terkait
Bukan Cuma Nikita Mirzani, JPU Juga Ajukan Banding atas Vonis 4 Tahun Kasus Reza Gladys
Still Single VISION+: Review Sinopsis, Pemain, dan Cara Nonton
Raisa Absen Sidang Cerai Perdana, PA Jaksel Ingatkan Risiko Gugatan Dibatalkan
Hasil Pemeriksaan Medis Mengejutkan Biru di Terbelenggu Rindu Episode 412