“Anggaran ini sekitar Rp3,7 triliun tahun 2021, sumbernya dari dua. Pertama, sumber anggaran Kemendikbud pusat Rp1,3 triliun, nah Rp2,4 triliun anggaran dari daerah,” ujar Wikan dalam konferensi virtual, Selasa (3/8/2021).
Ia menjelaskan, dana Rp1,3 triliun digunakan untuk membeli 189.840 unit laptop, serta 12.674 unit perangkat seperti akses poin, konektor, dan proyektor, serta 45 unit speaker.
“Itu melalui Ditjen Pauddasmen (Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah),” lanjutnya.
Angka Rp 2,4 triliun sendiri merupakan dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang disediakan pemerintah pusat ke pemerintah daerah untuk pembelanjaan alat TIK pada tahun 2021.
Selain DAK Fisik, pembelanjaan TIK tahun 2021 juga dianggarkan melalui APBN senilai Rp1,3 triliun.
Untuk dana dari APBN akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB, yaitu untuk pembelian 189.840 laptop, 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker.
Sementara dana dari DAK Fisik bakal dipakai untuk pembiayaan bagi 16.713 sekolah berupa 284.147 laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat TKDN dan juga peralatan pendukungnya, seperti 17.510 wireless router, 10.799 proyektor dan layarnya, 10.799 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.
Sebagai informasi, Chromebook merupakan jenis laptop yang menjalankan sistem operasi Chrome OS buatan Google.
Perangkat ini dirancang untuk penggunaan sederhana dan berfokus pada aplikasi web serta layanan cloud seperti Gmail, Drive, dan Google Docs.
Sumber: MonitorIndonesia
Artikel Terkait
KPK Diduga Ciut ke Bobby Nasution, Terikat Janji Politik dengan Jokowi?
Kejagung Geledah Ditjen Bea Cukai, Buktikan Pejabat Ini Berbohong ke Publik!
Siapa yang Berhak Tentukan Tersangka Korupsi Kuota Haji Rp 1 Triliun?
Marcella Santoso Didakwa Cuci Uang Rp 52,5 M, Tak Hanya Suap Tapi Terkait Vonis Lepas Ekspor CPO