Ia menilai bahwa motif utamanya bukan keinginan mencari kebenaran, melainkan mendeligitimasi pengaruh politik Jokowi yang masih kuat.
Barisan Jokowi Lovers menyatakan bahwa Jokowi selama ini telah menunjukkan keberpihakan pada rakyat dengan pembangunan infrastruktur, transformasi digital, dan penguatan reformasi birokrasi.
Fokus terhadap isu ijazah yang tak berdasar, kata Chandra, hanya akan mengalihkan perhatian publik dari pencapaian-pencapaian nyata yang telah dilakukan.
“Bayangkan, seorang presiden yang mengangkat Indonesia ke pentas global, yang membangun dari pinggiran, yang menghadirkan tol laut dan tol darat, lalu dijegal dengan isu ijazah? Itu logika terbalik,” ujarnya.
BJL menyerukan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap konten provokatif yang kerap muncul di media sosial tanpa dasar fakta yang valid.
Mereka juga mendorong aparat penegak hukum untuk menindak pelaku penyebar hoaks yang bisa memicu perpecahan bangsa.
Barisan Jokowi Lovers menegaskan bahwa mereka akan terus berada di garis depan untuk membela kebenaran dan menolak segala bentuk fitnah terhadap Jokowi.
Mereka juga menyerukan semua elemen bangsa untuk fokus membangun masa depan yang lebih baik, alih-alih terjebak dalam narasi usang yang tak berdasar.
“Kita bangsa besar. Mari berdebat soal visi, bukan fitnah. Soal program, bukan personal. Jika kita terus bermain di wilayah hoaks, maka kita yang akan rugi,” tutup Chandra.
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Putri Candrawathi Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Hukuman 1 Bulan
Kasus Dana CSR BI: Perry Warjiyo Belum Disentuh KPK, Ini Analisis Hukum dan Daftar Tersangka Potensial
Harvey Moeis Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Pidana 1 Bulan, Ini Vonis 20 Tahun & Kerugian Rp300 Triliun
Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Kapan Bareskrim Menetapkan Tersangka Setelah Hellyana?