Anaknya Dimakzulkan dari Wapres, Hari Ini Bapaknya yang Mantan Presiden Ditangkap!

- Selasa, 11 Maret 2025 | 07:10 WIB
Anaknya Dimakzulkan dari Wapres, Hari Ini Bapaknya yang Mantan Presiden Ditangkap!

Dia dulu berkampanye akan secara keras memberantas narkoba dan berbagai bentuk kejahatan.


"Hitler membantai tiga juta orang Yahudi. Sekarang ada tiga juta pecandu narkoba [di Filipina]. Saya akan dengan senang hati membantai mereka," katanya beberapa bulan setelah menjabat.


Kebijakannya yang disebut "perang melawan narkoba" telah menyebabkan ribuan tersangka pecandu dan pengedar narkoba tewas dalam operasi polisi yang kontroversial.


Ribuan orang lainnya ditembak mati oleh orang-orang bersenjata bertopeng tak dikenal, yang sering disebut oleh media Filipina sebagai vigilante alias orang-orang yang bertindak tanpa basis hukum.


Jumlah resmi tersangka pengedar dan pengguna narkoba yang terbunuh selama Juli 2016 dan April 2022 adalah 6.248 orang.


Banyak kelompok HAM percaya jumlah sebenarnya bisa mencapai 30.000 orang.


Seorang kapten polisi di Kota Manila secara diam-diam diwawancarai dalam film dokumenter 2019 berjudul "On the President's Orders". 


Dia berkata, orang-orang bertopeng yang melakukan pembunuhan sebenarnya adalah polisi.


Duterte pernah mengatakan kepada aparat penegak hukum di sebuah acara anti-narkoba, "Anda mungkin akan ditembak. 


Tembak dia terlebih dahulu, karena dia akan benar-benar menodongkan senjatanya pada Anda, dan Anda akan mati."


"Saya tidak peduli dengan HAM. Saya secara penuh akan memikul tanggung jawab hukum. Saya akan menghadapi pengacara hak asasi manusia itu, bukan Anda," kata Duterte.


Penyelidikan di parlemen pada Oktober 2024 lalu mengarah pada pasukan pembunuh bayaran yang menargetkan tersangka narkoba. Duterte telah membantah tuduhan penyalahgunaan tersebut.


"Jangan pertanyakan kebijakan saya karena saya tidak meminta maaf, tidak ada alasan. Saya melakukan apa yang harus saya lakukan, dan entah Anda percaya atau tidak... saya melakukannya untuk negara saya," kata Duterte dalam penyelidikan parlemen.


"Saya benci narkoba, jangan salah paham."


Duterte membangun citra sebagai seorang yang tegas di mata masyarakat sehingga ia disenangi oleh rakyat yang memilihnya sebagai presiden pertama Filipina dari Pulau Mindanao.


Putrinya, Sara Duterte, adalah wakil presiden Filipina saat ini.


Namun, dalam beberapa bulan terakhir, aliansi keluarga Duterte dengan Presiden Ferdinand Marcos tampak retak setelah keduanya memenangkan pemilihan umum 2022 dengan telak.


Bahkan, pada awal Februari 2025, parlemen Filipina memilih untuk memakzulkan Wakil Presiden Sara Duterte menyusul adanya tudingan dugaan korupsi.


Duterte dituduh menyalahgunakan dana publik senilai jutaan dolar dan mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.


Sara Duterte membantah tudingan tersebut dan mengklaim dirinya adalah korban dendam politik.


Sumber: BBC

Halaman:

Komentar