PARADAPOS.COM - Wakil Presiden Pertama Sudan Selatan, Riek Machar, yang merupakan rival lama Presiden Salva Kiir, ditangkap pada Rabu (25/3), memicu konflik politik yang dikhawatirkan dapat meluas menjadi perang saudara.
Menurut keterangan dari partai Machar, konvoi 20 kendaraan bersenjata berat memasuki kediaman Machar di ibu kota Juba dan menangkapnya.
Penangkapan ini menandai eskalasi dramatis dari konflik yang telah berkembang selama beberapa pekan terakhir di negara termuda di dunia tersebut.
"Kami mengutuk keras tindakan inkonstitusional yang dilakukan hari ini oleh Menteri Pertahanan dan Kepala Keamanan Nasional, yang bersama lebih dari 20 kendaraan bersenjata berat, secara paksa memasuki kediaman Wakil Presiden Pertama," demikian pernyataan yang dibagikan di Facebook oleh Reath Muoch Tang, ketua komite hubungan luar negeri partai Machar.
"Para pengawal pribadinya dilucuti, dan surat perintah penangkapan disampaikan kepadanya dengan tuduhan yang tidak jelas. Saat ini, sedang dilakukan upaya untuk memindahkannya," tambah pernyataan itu seperti dikutip AFP.
Kesepakatan pembagian kekuasaan antara Kiir dan Machar secara perlahan mulai runtuh, meningkatkan ancaman kembalinya perang saudara selama lima tahun yang menewaskan sekitar 400.000 orang antara 2013-2018 lalu.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Sudan Selatan (UNMISS) pada Kamis menyatakan penangkapan Machar membuat negara itu berada di tepi jurang konflik besar.
"Malam ini, para pemimpin negara berada di ambang kembali ke konflik luas," ujar Kepala UNMISS, Nicholas Haysom, melalui sebuah pernyataan.
Menurut Haysom, pelanggaran terhadap perjanjian damai 2018 "tidak hanya akan menghancurkan Sudan Selatan tetapi juga berdampak pada seluruh kawasan."
Sejak mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan pada 2011, Sudan Selatan terus dilanda kemiskinan dan ketidakstabilan meskipun ada perjanjian damai.
Artikel Terkait
Trump vs Kanada: Iklan Reagan Picu Ketegangan Dagang AS-Kanada
Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan Menang Telak 97% di Pemilu 2025, Diwarnai Kecurangan dan 700 Korban Jiwa
700 Tewas dalam Demo Pemilu Tanzania 2025: Kronologi dan Fakta Korban Jiwa
Momen Viral PM Jepang Sanae Takaichi Dekati Prabowo di KTT APEC 2025, Ini Isi Pidato Tolak Serakahnomics