PARADAPOS.COM - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menyebut aktivitas pertambangan di berbagai daerah di Indonesia tidak memberikan kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat setempat.
Sebaliknya, pertambangan justru hanya merusak lingkungan dan ekosistem alam dan melahirkan kemiskinan.
Terungkapnya aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya, semakin menyorot buruknya tata kelola pertambangan di Indonesia.
Izin usaha pertambangan atau IUP empat perusahaan swasta yang menambang nikel di kawasan Raja Ampat memang telah dicabut.
Akan tetapi, satu perusahaan anak usaha BUMN PT Antam yakni PT Gag Nikel sampai saat ini masih beroperasi.
"Hari ini kita melihat banyak sekali orang yang memiliki anggapan bahwa penambangan itu bisa melahirkan kemajuan dan kemakmuran. Dalam pandangan saya yang hidup dan memimpin di Jawa Barat, saya melihat daerah-daerah yang menjadi objek penambangan tidak ada kemajuan dan tidak ada kemakmuran," kata Dedi Mulyadi dalam unggahan pada media sosial Instagram, Senin (16/6).
Dedi menegaskan, daerah yang menjadi objek pertambangan hanya akan melahirkan kemiskinan.
Sebab, aktivitas tambang tidak hanya merugikan rakyat, tapi juga kerusakan alam yang berkepanjangan.
Beberapa negara telah mendapatkan "kutukan" akibat aktivitas pertambangan di wilayahnya.
Alih-alih rakyat menjadi makmur, justru pertambangan hanya dinikmati segelintir orang dan menimbulkan kesenjangan.
Negara-negara yang dulu berjaya berkat kekayaan alamnya kini harus menanggung dampak eksploitasi tambang yang tak terkendali.
Fenomena ini selaras dengan adanya "kutukan" sumber daya, Istilah ini merujuk pada paradoks di mana negara kaya SDA justru mengalami stagnasi ekonomi, korupsi, konflik, dan kesenjangan.
Berikut deretan negara yang memiliki "kutukan" sumber daya usai menukar kekayaan alamnya dengan aktivitas pertambangan.
1. Zimbabwe
Pada tahun 2000, Zimbabwe memunculkan keajaiban yang merupakan suatu harapan baru yakni adanya penemuan berlian di Marange.
Namun harapan tersebut pupus karena masuknya tambang-tambang berlian dan dikuasai elite politik dan militer secara tertutup.
Alih-alih membawa kemakmuran, berlian malah memperkuat rezim otoriter.
Sejak 2010, negara ini mengekspor berlian lebih dari USD2,5 miliar, tapi hanya sekitar USD300 juta yang tercatat masuk ke kas publik.
Sisanya diduga mengalir ke jaringan rahasia penguasa dan lembaga represif.
2. Nigeria
Sumber kekayaan yang dimiliki Nigeria yakni limpahan minyak bumi.
Dampaknya, ribuan tumpahan minyak mengakibatkan kerusakan besar ekosistem mangrove, pertanian, dan mata pencaharian lokal.
Korupsi besar-besaran mencapai miliaran Dolar Amerika Serikat hilang lewat pencurian dan hibah politik .
Konflik bersenjata dan gerakan milisi (MEND) sebagai respons terhadap ketidakadilan ekonomi dan lingkungan.
3. Venezuela
Salah satu negara yang pernah diklaim terkaya di Amerika Latin yakni Venezuela, sumber kekayaan yang diagungkan karena cadangan minyak terbesar di dunia.
Dampak terbesar yang diakibatkan dari kekayaan alami ini ialah adanya ketergantungan ekstrim pada ekspor minyak ekonomi rapuh saat harga turun .
Ditambah tindakan korupsi yang merajalela, krisis ekonomi, politik inflasi tinggi, dan kelangkaan bahan pokok.
Di tengah krisis, pemerintah malah memerintahkan eksploitasi wilayah sengketa Essequibo demi pemasukan baru, langkah ini menimbulkan ketegangan politik hingga memperkuat rezim otoriter.
4. Republik Demokratik Kongo (DRC)
Sumber kekayaan yang dimiliki oleh Republik Demokratik Kongo di antaranya adalah kobalt, tembaga, berlian, emas, dan lainnya.
Dampaknya, meskipun kaya sumber daya alam, DRC tetap jadi salah satu negara termiskin di dunia.
Hal ini dipicu dari penambangan kontroli militan bukannya memberikan kesejahteraan yang menjanjikan,
Melainkan memicu adanya kerja paksa, buruh anak, pelanggaran HAM, hingga infrastruktur lemah dan terjadinya deforestasi besar-besaran.
5. Angola
Sekitar 1,3 juta penambang liar terlibat dalam penambangan ilegal yang merusak lingkungan, menggerogoti pendapatan negara, dan memicu kekerasan.
Kejadian tersebut berawal dari kekayaaan negara Angola yakni berlian dan minyak, tapi kekayaan itu justru memicu konflik daripada kesejahteraan.
Adapun sumber kekayaan, Minyak dan gas (±75 % pendapatan negara). Namun dampaknya, ekonomi sangat rentan terhadap fluktuasi harga minyak.
Korupsi dan pilihan investasi yang terpusat pada sektor minyak, bukan pada pembangunan berkelanjutan.
6. Guyana
Salah satu, sumber kekayaan yang dimiliki Guyana yakni minyak. Namun kekayaan ini memberikan dampak potensial.
Sebagaimana menjadi suatu kekhawatiran akan “petrostat” baru, seperti korupsi, ketidakadilan distribusi pendapatan, dan harga hidup melambung
Dengan demikian, pemerintah tengah berusaha mencegah dampak negatif namun tantangannya besar.
7. Republik Demokratik Kongo
Republik Demokratik Kongo memiliki tanah yang kaya kobalt, tembaga, dan berlian.
Penambangan besar-besaran dilakukan demi memenuhi kebutuhan baterai gawai dan kendaraan listrik perusahaan ternama di dunia.
Tapi eksploitasi membawa penggusuran, kerusakan lingkungan, hingga pelanggaran HAM.
Ironisnya, hasil dari pertambangan hanya dinikmati segelintir keluarga kaya. Sementara jutaan orang lainnya hidup dalam kemiskinan dan konflik.
8. Papua Nugini
Sumber kekayaan yang dimiliki Papua Nugini, adalah tembaga dan emas yang seharusnya menjadi sumber penghasilan serta kejayaan.
Namun, dampaknya justru dirasakan sejak tahun 1984, pembuangan limbah tambang secara langsung ke sungai hingga mencapai ribuan kilometer, ekosistem rusak, penduduk kehilangan mata pencaharian.
9. Nauru
Nauru pernah jadi negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia pada 1970-an, berkat ekspor fosfat.
Tapi ekspor besar-besaran membuat 90 persen daratan rusak dan kini jadi gurun tandus.
Pemerintah yang korup dan tidak kompeten membuat kekayaan Nauru bangkrut.
Fosfatnya, memperkaya Australia, sementara warganya hidup dari bantuan asing.
Warga yang tadinya kaya kini bergantung pada makanan instan, dan menyebabkan epidemi obesitas ekstrem.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Hot! Rekaman Telepon dengan Eks PM Kamboja Bocor, Si Cantik PM Thailand Terancam Lengser
BREAKING! Iran Ogah Berunding dengan AS: Kami Tak Akan Bicara dengan Mitra Kejahatan Israel
HEBOH Kapal Induk AS Menghilang di Dekat Aceh, Teori Konspirasi Soal Perang Iran Bermunculan!
Gila Massal di Israel! Gangguan Mental Warga Melonjak 350% akibat Serangan Rudal Iran