Macron pun nampak kesal dengan Trump yang seakan-akan menyebut korban serangan Hamas 7 Oktober 2023 hanya ada di pihak Israel dan Amerika Serikat.
Serangan tersebut juga kata Macron banyak menimpa warga Prancis.
Namun menurut Macron, saat ini yang harus dilakukan adalah perspektif politik baru untuk menghentikan perang di timur tengah.
Sebelumnya Macron menjadi co-host dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) Dua Negara atau two state solution untuk solusi Israel-Palestina.
KTT tersebut berlangsung di New York, Amerika Serikat jelang Sidang Majelis Umum PBB pada Senin (22/9/2025).
Setelah KTT berlangsung, perjalanan Macron di New York pun langsung terganggu. Tidak diketahui apakah gangguan ini atas kesengajaan atau bukan dari pemerintah Amerika Serikat.
Pasalnya, sekelas kepala negara seperti Macron tidak bisa menyeberang di sebuah jalan di New York usai menghadiri KTT.
Macron hingga menunggu 30 menit di persimpangan jalan lantaran dirinya diberhentikan oleh Kepolisian setempat.
Alasan polisi melarang Macron menyeberang ialah karena iring-iringan Presiden Amerika Serikat Donald Trump hendak melintas.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
Dampak Shutdown AS: 10.000+ Penerbangan Ditunda & Dibatalkan, Ini Penyebabnya
Krisis Pangan Gaza: Bantuan Tak Sampai, Warga Kelaparan Pasca Gencatan Senjata
Trump Ingin Bantu Zohran Mamdani Pimpin New York, Tapi...
Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama New York: Sebuah Kemenangan Bersejarah yang Tuai Pro-Kontra