Hasil survei mengungkapkan beberapa temuan signifikan, diantaranya anak dan remaja Indonesia cenderung gemar mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan, dengan 25,9 persen anak dengan usia kurang dari 17 tahun, secara rutin mengonsumsi setiap hari.
Baca Juga: Selain Dilanjutkan, Gibran Ingin Kartu Tani dan Bansos Lebih Tepat Sasaran
Faktor kemudahan akses pembelian, seperti ketersediaan di warung, minimarket, dan supermarket, menjadi pemicu utama, dengan 38 persen pembelian melalui warung.
Motivasi konsumsi juga menjadi faktor kunci, di mana rasa penasaran (32,4 persen) dan kelezatan (27,1 persen) menjadi alasan utama.
Meskipun responden menyadari dampak jangka panjangnya, seperti peningkatan risiko obesitas (78 persen), minat mereka terhadap minuman manis tetap tidak surut.
Pentingnya respons terhadap wacana pemerintah mengenai pengenaan cukai pada MBDK juga muncul dari survei ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Artikel Terkait
Rahadi Algamar, Mahasiswa MNC University, Raih Juara 3 Pop Royalty Singing Competition 2025
Viral Bukti Selingkuh Hamish Daud & Chef Sabrina: Pinterest Hingga Video Raisa Jadi Sorotan
Reza Gladys Gugat Balik Nikita Mirzani, Tuntut Pengembalian Rp4 Miliar
The Grumpy Chef: Arti Julukan, Profil Sabrina Alatas & Fakta Isu Terbaru