Hari jadi kota ditetapkan pada 7 Agustus 1669, yang merupakan hari penyerangan loji Belanda di Muara Padang oleh masyarakat Pauh dan Koto Tangah.
Semasa penjajahan Belanda, kota ini menjadi pusat perdagangan emas, teh, kopi, dan rempah-rempah.
Memasuki abad ke-20, ekspor batu bara dan semen mulai dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bayur.
Baca Juga: Luar Biasa! Antusias Masyarakat Ikuti Padang Bagoro, Bersihkan Pekarangan Rumah hingga Fasum
Saat ini, infrastruktur Kota Padang telah dilengkapi oleh Bandar Udara Internasional Minangkabau serta jalur kereta api yang terhubung dengan kota lain di Sumatera Barat.
Sentra perniagaan kota berada di Pasar Raya Padang, dan didukung oleh sejumlah pusat perbelanjaan modern dan 16 pasar tradisional.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Daehoon Minta Hak Asuh Anak, Jule Prastiko Tuntut Harta Gono-Gini: Ini Kata Netizen
5 Sayuran yang Lebih Sehat Dimasak, Bukan Mentah: Penjelasan Ahli Gizi
Puasa Ayyamul Bidh November 2025: Jadwal, Niat Arab & Keutamaannya
Onadio Leonardo Bukan Tersangka, Polri Tetapkan Sebagai Korban dan Akan Direhabilitasi