Hidup dalam Pengasingan
Di tanah pengasingan, Ratu Sekar Kedaton dan putranya menetap di Kampung Pondol, yang kini termasuk wilayah Kelurahan Rikek, Kecamatan Wenang, Manado. Mereka hidup dalam kesepian dan keterbatasan, jauh dari gemerlap kehidupan keraton yang seharusnya menjadi hak mereka.
Yang lebih tragis, Pangeran Timur Muhammad wafat lebih dahulu di pengasingan. Ia lahir dari garis raja tetapi meninggal tanpa gelar kebangsawanan. Ratu Sekar Kedaton kemudian menyusul kepergian putranya pada tahun 1918, menghembuskan nafas terakhirnya di tanah yang asing, tanpa upacara kerajaan yang semestinya.
Warisan Sejarah yang Terlupakan
Kisah Ratu Sekar Kedaton merupakan potret bagaimana perempuan Jawa pada masa lampau memiliki peran dan suara yang kuat dalam politik. Meski diasingkan dari istana, namanya tetap tercatat dalam sejarah sebagai sosok perempuan tangguh yang mempertahankan hak dan kehormatan keluarganya hingga akhir hayat.
Kisah hidup dan perjuangan Ratu Sekar Kedaton menjadi pengingat betapa kompleksnya dinamika politik dalam keraton Jawa di masa kolonial, serta harga yang harus dibayar oleh mereka yang berani memperjuangkan apa yang mereka yakini benar.
Artikel Terkait
Prabowo Instruksikan Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ini Alasannya
Sabrina Jodohkan Deddy Corbuzier dengan Riyuka Bunga, Respons Deddy Bikin Heboh
Kronologi Mengerikan! Hansip Atim Suhara Tewas Ditembak Maling Saat Patroli, Pelaku Kabur ke Lampung
Mbak Rara Diusir Security BLACKPINK: Fakta Pawang Hujan Masuk GBK Tanpa Izin